Pages - Menu

Friday, April 10, 2020

Berdiri Teguh

Berdirilah teguh, jangan goyah.—1 Korintus 15:58
Berdiri Teguh
Di negara tempat tinggalnya, Adrian dan keluarganya mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Yesus. Namun, di tengah berbagai pergumulan itu mereka tetap menunjukkan kasih Kristus. Saat berdiri di halaman gereja yang temboknya dipenuhi bekas peluru karena digunakan para teroris sebagai sasaran latihan menembak, ia berkata, “Hari ini Jumat Agung. Saat bagi kita untuk mengenang bagaimana Yesus menderita bagi kita di kayu salib.” Penderitaan, lanjutnya, merupakan makanan sehari-hari orang-orang percaya di negaranya. Meski demikian, keluarganya memilih tetap tinggal di sana: “Kami masih di sini, dengan tetap berdiri teguh.”
Orang-orang percaya tersebut mengikuti teladan para wanita yang berdiri berjaga-jaga sewaktu Yesus mati di kayu salib (Mrk. 15:40). Mereka—antara lain Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yoses, dan Salome—sangat berani dengan tetap berada di sana, karena teman-teman dan anggota keluarga dari seorang terhukum bisa saja menerima ejekan dan hukuman. Namun, para wanita itu menunjukkan kasih mereka kepada Yesus dengan hadir menemani-Nya. Setelah “mengikut Yesus dan melayani-Nya” di Galilea (ay.41), mereka mendampingi-Nya di saat Dia paling membutuhkan dukungan.
Pada hari ini, di saat kita mengingat anugerah Juruselamat kita yang terbesar, yakni kematian-Nya di kayu salib, luangkanlah waktu sejenak untuk memikirkan bagaimana kita dapat berdiri teguh bagi nama Yesus di tengah berbagai-bagai pencobaan (lihat Yak. 1:2-4). Ingatlah juga saudara-saudari seiman di seluruh dunia yang menderita karena iman mereka. Mungkin mereka bertanya, seperti Adrian, “Maukah kamu mendampingi kami melalui doa-doamu?”—AMY BOUCHER PYE
WAWASAN
Siapa saja perempuan yang menyaksikan penyaliban Yesus? Di antara “banyak” perempuan di sana, Markus menuliskan tiga nama di antaranya: Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome (Mrk. 15:40-41). Maria Magdalena berasal dari desa nelayan Magdala dan telah disembuhkan dari kerasukan tujuh roh jahat oleh Yesus (Luk. 8:1-2). Ia juga salah seorang perempuan yang disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yang “melayani rombongan itu [Yesus dan murid-murid-Nya] dengan kekayaan mereka” (ay.3; lihat juga Mrk. 15:41). Maria yang satu lagi adalah ibu Yakobus dan Yoses, menandakan bahwa anak-anaknya ini mungkin cukup dikenal dalam komunitas orang percaya. Salome kemungkinan besar adalah istri Zebedeus dan ibu dari murid-murid Yesus, Yakobus dan Yohanes (lihat Mat. 27:56). Injil Yohanes menyatakan bahwa tiga Maria menyaksikan penyaliban itu: Ibu Yesus, saudara ibu-Nya (istri Klopas), dan Maria Magdalena (19:25).—Alyson Kieda
Apa yang kamu lakukan untuk berdiri teguh bagi Kristus di tengah lingkunganmu? Bagaimana kamu dapat mendukung orang-orang percaya yang dianiaya di seluruh dunia?
Juruselamat yang Pengasih, Engkau rela mati demi menyelamatkan kami dari dosa. Hari ini, saat kami memperingati kematian-Mu, ajarlah kami untuk makin bersyukur atas anugerah-Mu yang luar biasa itu.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate