Pages - Menu

Friday, June 26, 2020

Berdetak Kembali

Majulah sekuat tenaga, hai jiwaku!—Hakim-Hakim 5:21
Berdetak Kembali
Pada tahun 2012, grup vokal Phillips, Craig and Dean merilis lagu berjudul “Tell Your Heart to Beat Again” (Mintalah Jantungmu Berdetak Lagi). Lagu itu terinspirasi dari kisah nyata yang dialami oleh seorang dokter bedah jantung. Setelah mengoperasi jantung seorang pasien, dokter bedah itu memasukkan jantung itu kembali ke dada sang pasien lalu memijatnya perlahan agar kembali berdenyut. Namun, jantung itu tidak juga berdenyut. Berbagai upaya yang lebih kuat dilakukan tetapi jantung itu tidak juga berdenyut. Akhirnya, sang dokter berlutut di samping pasien yang belum sadar itu dan berkata: “Nona Johnson, ini dokter bedahmu. Operasi berjalan baik dan jantungmu sudah diperbaiki. Sekarang mintalah jantungmu berdetak lagi.” Jantung itu pun kemudian berdenyut kembali.
Pemikiran bahwa kita bisa meminta organ jantung kita melakukan sesuatu mungkin kedengarannya aneh, tetapi sebenarnya hal ini memiliki hubungan spiritual. Pemazmur pernah berkata kepada dirinya sendiri, “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!” (Mzm. 42:6). Di bagian lain, pemazmur juga berkata, “Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu” (Mzm. 116:7). Setelah mengalahkan musuh-musuh Israel di medan perang, Debora, seorang hakim, mengungkapkan bagaimana ia juga berbicara kepada hatinya ketika peperangan berlangsung. “Majulah sekuat tenaga, hai jiwaku!” (Hak. 5:21) karena Tuhan telah menjanjikan kemenangan (4:6-7).
Tabib Agung kita yang Mahakuasa sudah memulihkan hati kita (Mzm. 103:3). Jadi, apabila rasa takut, depresi, atau kecemasan datang, mungkin kita juga perlu berkata kepada jiwa kita: Majulah sekuat tenaga, hai jiwaku! Oh hatiku yang lemah, jadilah kuat kembali! —Sheridan Voysey
WAWASAN
Bacaan hari ini (Hakim-Hakim 5:19-21) adalah bagian dari Nyanyian Debora (ay.1-31), yang dinyanyikan oleh Debora dan Barak setelah mereka menang atas orang Kanaan (4:23-24). Kita pertama kali membaca tentang Debora dalam Hakim-Hakim 4. Ia seorang nabiah, istri Lapidot, dan seorang hakim (satu-satunya hakim perempuan dalam kitab Hakim-Hakim) yang menyelesaikan banyak pertikaian di antara orang Israel (ay.4-5). Ia melayani pada waktu orang Israel, lagi-lagi, “melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN,” ditindas, lalu berseru kepada Allah (ay.1-3). Dalam hal ini, Yabin raja Kanaan, telah 20 tahun menindas orang Israel. Debora sedang bersidang ketika ia memanggil Barak (anak Abinoam dari Kedesh di Naftali) dan memberikan perintah Allah kepadanya untuk mempersiapkan pasukan tentara untuk menyerang Sisera, komandan tentara Yabin. Barak setuju, dengan syarat Debora menemaninya. Debora setuju dan tentara Sisera berhasil dikalahkan. —Alyson Kieda
Apa yang kamu pikirkan saat membaca kata-kata yang diucapkan oleh dokter bedah itu kepada pasiennya? Ayat-ayat Kitab Suci apa saja yang perlu kamu ucapkan kepada jiwamu hari ini?
Ya Tabib yang Ajaib, terima kasih karena Engkau selalu menyertaiku dalam setiap ujian dan pergumulan. Karena Engkau berjanji selalu menyertaiku, aku akan mengarahkan jiwaku untuk berani bertindak.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate