Pages - Menu

Thursday, June 18, 2020

Berjalan Lurus

Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri.—2 Raja-Raja 22:2

Berjalan Lurus

Dahulu, dibutuhkan mata yang tajam dan tangan yang kuat dari seorang petani untuk mengendarai traktor atau menuai ladang dalam lajur yang lurus. Meski demikian, mata yang paling tajam sekalipun dapat melenceng dari jalur, dan pada akhirnya tangan yang paling kuat sekalipun akan merasa kelelahan. Namun, sekarang ada pengendali kemudi otomatis—sebuah teknologi berbasis GPS (Sistem Penentu Posisi Global) yang memungkinkan traktor bergerak lurus dengan ketepatan hingga dua setengah sentimeter saat melakukan proses menanam, mengolah, dan menyemprot tanah. Sistem yang sangat efisien dan tidak lagi membutuhkan kendali tangan! Petani bisa duduk di dalam kabin traktor yang besar sambil bersantai karena ia tidak lagi perlu mencengkeram setir. Alat yang luar biasa itu menjaga kendaraanmu untuk terus bergerak maju dengan lurus.

Kamu mungkin ingat nama Yosia. Yosia baru berusia delapan tahun waktu diangkat menjadi raja (2 Raj. 22:1). Bertahun-tahun kemudian, di saat Yosia berusia dua puluhan, Imam Besar Hilkia menemukan “kitab Taurat” di rumah Tuhan (ay.8). Kitab Taurat tersebut lalu dibacakan di hadapan sang raja muda, yang kemudian mengoyakkan pakaiannya dalam penyesalan karena nenek moyangnya sudah tidak taat kepada Allah. Yosia bertekad melakukan “apa yang benar di mata Tuhan” (ay.2). Kitab Taurat menjadi alat untuk menjaga bangsa Yehuda untuk tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Semua perintah Allah di dalamnya berguna untuk membawa umat berjalan lurus.

Ketika kita mengizinkan Kitab Suci memimpin kita hari demi hari, hidup kita akan terjaga dalam keselarasan dengan Allah dan kehendak-Nya. Jika ditaati, Alkitab akan menjaga kita untuk terus melangkah maju dengan lurus.—John Blase

WAWASAN
Yosia sang raja muda bukanlah satu-satunya tokoh dalam Alkitab yang begitu tergerak hatinya sehingga mengoyakkan pakaiannya (lihat 2 Raja-Raja 22:11). Praktik ini, yang asing bagi dunia Barat modern, merupakan pertanda kecemasan dan kesesakan besar. Insiden pertama dalam Alkitab tentang seseorang yang mengoyakkan pakaiannya ditemukan dalam Kejadian 37:29 ketika Ruben, anak sulung Yakub, mengoyakkan pakaiannya ketika ia mendapati bahwa ternyata Yusuf, anak kesayangan ayahnya, sudah tiada. Tidak lama setelah itu, Yakub yang tertimpa kesedihan, “mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu” (ay.34). —Arthur Jackson

Apakah membaca Alkitab menjadi bagian dari rutinitas hidupmu sehari-hari? Ayat mana saja yang Allah gunakan untuk menjaga hidupmu agar selalu berada di jalan yang benar?

Ya Allah, Kitab Suci adalah anugerah terindah yang membawa kebenaran dan kebebasan bagi hidup kami. Tolonglah kami agar selalu lapar dan haus akan firman-Mu.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate