Pages - Menu

Saturday, September 12, 2020

Hari untuk Memberi Semangat

 

Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, . . . hiburlah mereka yang tawar hati. —1 Tesalonika 5:14

Hari untuk Memberi Semangat

Setiap hari, tim reaksi cepat menunjukkan dedikasi dan keberanian mereka dengan terjun ke garis depan untuk membantu menanggulangi bencana. Ketika gedung World Trade Center di New York diserang pada tahun 2001, ribuan orang tewas atau terluka, ada lebih dari empat ratus anggota tim reaksi cepat juga tewas. Untuk menghormati pengorbanan mereka, Senat Amerika Serikat menetapkan tanggal 12 September sebagai Hari untuk Memberi Semangat (National Day of Encouragement).

Meskipun tidak lazim suatu negara menetapkan satu hari khusus untuk memberi semangat, Rasul Paulus menganggap bahwa dorongan semangat memang dibutuhkan oleh sebuah gereja yang sedang bertumbuh. Ia menasihati jemaat yang baru berkembang di Tesalonika, sebuah kota di Makedonia: “Hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang” (1 Tes. 5:14). Meski mengalami penganiayaan, umat Tuhan didorong Paulus untuk berusaha “selalu untuk berbuat baik, seorang kepada yang lain dan kepada semua orang” (ay.15 BIS). Ia tahu bahwa manusia kerap merasa putus asa, suka mementingkan diri sendiri, dan terlibat dalam konflik. Namun, ia juga tahu bahwa mereka tidak akan bisa saling menguatkan jika tidak ditolong dan dikuatkan oleh Allah.

Demikian pula kita sekarang ini. Kita semua membutuhkan penguatan, dan kita perlu melakukan yang sama bagi orang lain di sekitar kita. Namun, kita tidak dapat melakukannya dengan kekuatan kita sendiri. Itulah sebabnya dorongan yang diberikan Paulus dapat meyakinkan kita kembali, yaitu bahwa “[Yesus] yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya” (ay.24). Dengan pertolongan-Nya, kita bisa saling menguatkan setiap hari.—Estera Pirosca Escobar

WAWASAN
Bacaan hari ini diambil dari surat pertama Paulus kepada jemaat di Tesalonika, Makedonia. Tesalonika adalah kota penting yang berada di Jalur Egnatia, sebuah jalan raya Romawi yang penting dan strategis. Karena terletak di Laut Aegea, kota ini dikenal sebagai kota perdagangan. Kisah Para Rasul 17:1-9 memaparkan pelayanan Paulus di sana. Selama tiga hari Sabat berturut-turut, ia mengajar tentang Yesus di rumah ibadat orang Yahudi di sana. Hasilnya, beberapa orang Yahudi, banyak orang Yunani, dan beberapa perempuan terkemuka berpaling kepada Yesus (ay.4). Namun, orang-orang Yahudi lainnya berbuat rusuh hingga Paulus dan rekannya Silas harus keluar dari kota itu (ay.5-10). Paulus memulai surat 1 Tesalonika dengan pesan peneguhan dan doa, dan kita melihat kepeduliannya kepada para petobat baru di sepanjang surat ini. —Alyson Kieda

Bagaimana kata-kata yang memberi semangat dapat menolong seseorang keluar dari rasa putus asa? Siapa yang dapat kamu semangati hari ini?

Tuhan Yesus, terima kasih untuk dorongan yang Engkau berikan kepadaku setiap hari. Kumohon, tunjukkanlah siapa yang membutuhkan dorongan semangat dariku hari ini.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate