Pages - Menu

Thursday, December 24, 2020

Saat Damai Hadir

 

Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. —Lukas 2:14

Saat Damai Hadir

Pada suatu malam Natal yang dingin di Belgia di tahun 1914, terdengar suara nyanyian berkumandang dari parit-parit tempat para prajurit berlindung. Alunan lagu Natal “Malam Kudus” terdengar dalam bahasa Jerman dan disusul kemudian dalam bahasa Inggris. Para prajurit yang hari itu sempat saling bertempur sekarang menanggalkan senjata mereka dan keluar dari parit untuk berjabat tangan di wilayah netral. Mereka saling mengucapkan selamat Natal dan spontan berbagi jatah makanan mereka sebagai hadiah. Gencatan senjata berlanjut hingga keesokan harinya, ketika para prajurit mengobrol dan bersenda gurau, bahkan mengadakan pertandingan sepak bola di antara mereka.

Genjatan Senjata pada Natal tahun 1914 di Front Barat dari Perang Dunia I memberikan gambaran sekilas dari damai sejahtera yang dikumandangkan para malaikat pada Natal pertama silam. Seorang malaikat meyakinkan gembala-gembala yang ketakutan dengan kata-kata penghiburan berikut: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk. 2:10-11). Kemudian muncul sejumlah besar malaikat “yang memuji Allah, katanya: ‘Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya’” (ay.13-14).

Yesus adalah “Raja Damai” yang menyelamatkan kita dari dosa kita (Yes. 9:5). Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, Dia menawarkan pengampunan dan pendamaian dengan Allah kepada semua yang percaya kepada-Nya. —James Banks

WAWASAN
Dalam Lukas 2, kita mempelajari bahwa para gembala adalah orang-orang pertama yang mendengar pengumuman tentang kelahiran Yesus (ay.8-20). Gembala dianggap golongan kelas rendah, terutama mereka yang bertugas menjaga ternak di padang di waktu malam (ay.8), dan mereka sering dianggap najis. Para ahli berpendapat bahwa para gembala adalah orang-orang pertama yang melihat Yesus karena alasan berikut: Pertama, para gembala di padang mencerminkan mereka yang menjalani kehidupan biasa. Kedua, Yesus datang untuk menyelamatkan setiap orang, termasuk mereka yang rendah dan dikucilkan. Akhirnya, hal itu mengingatkan kita bahwa Yesus adalah Gembala Agung, Mesias yang datang untuk menyelamatkan yang hilang. —Julie Schwab

Bagaimana kamu mengalami damai sejahtera yang diberikan oleh Yesus Kristus? Bagaimana cara kamu membagikan damai sejahtera-Nya dengan orang lain hari ini?

Ya Raja Damai, berkuasalah dalam hatiku hari ini. Aku memuji-Mu untuk damai sejahtera-Mu yang sempurna dan yang takkan pernah dapat direnggut oleh dunia ini.

No comments:

Post a Comment

 

Total Pageviews

Translate